Sebanyak 5 orang Tim dari kabupaten Tanah Datar berangkat ke Negara Sakura Jepang untuk melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Magang Tenaga Kerja yang berasal dari kabupaten Tanah Datar ke Jepang tanggal 8 s/d 24 Desember 2012 lalu.
Tim yang melakukan evaluasi teridiri dari Sri Lestari.ASKM,M.Kes (Kepala Dinas Sosnaker), Dra.Lisda.M.MM (Kabid SLTP/SM Dinas Pendidikan), Dra.Indreswari, MM (Kepsek SMK 2 Batusangkar), Rusdi (Guru SMK 2 Batusangkar) dan Syamsuddin, S.ST (Guru SMK 2 Batusangkar). Kelima Tim ini sudah kembali dan melapor kepada Bupati Tanah Datar M.Shadiq Pasadigoe di ruangan kerjanya, Rabu (3-1).
Bupati M.Shadiq Pasadigoe menekankan bahwa program magang ke Jepang ini tetap dilanjutkan karena banyak manfaat yang diperoleh, bagi tamatan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dapat melanjutkan pendidikan selama satu tahun untuk diberangkatkan ke Jepang. Magang yang dilakukan selama 3 tahun itu selama ini telah banyak yang berhasil, ada yang mampu mengangkat ekonomi keluarga, dan juga ada yang membangun rumah orang tua, membeli sawah, membantu pendidikan keluargannya dan untuk modal usaha.
Menurut Bupati Shadiq dan hasil laporan tim evaluasi Sri Lestari, bahwa rata-rata setiap orang yang magang ke Jepang ini mampu menabungkan penghasilannya sekitar Rp. 5 juta sampai Rp.7 juta perbulan, dan kalau banyak jam lembur maka penghasilan yang diterima makin lebih lagi. Selama magang di Jelapng 3 tahun itu minimal bisa menabungkan penghasilannya antara Rp.200 juta sampai Rp.250 juta, dan magang ini bisa diperpanjang kembali sesuai dengan perjanjian dengan PT.Yuko Tesa Mirai yang memberangkatkan tenaga magang ke Jepang dibawah pimpinan Ibuk Lin.
Pengiriman tenaga magang ke Jepang ini jauh lebih baik dan gajinya lebih besar bila dibandingkan dengan Negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Kuwait dan lainnya, sehingga setiap tahun kabupaten Tanah Datar berusaha untuk mengirim lebih banyak lagi tenaga kerja magang ke Jepang ini, sebab Jepang setiap tahun itu membutuhkan tenaga kerja sekitar 3.000 orang, terpenuhi baru 50%, berarti masih besar peluang untuk menambah jumlahnya.
Bupati Shadiq minta kepada SKPD terkait agar mempunyai visi yang sama untuk program magang ke Jepang ini, sehingga tidak ada saling tuding dan menyalahkan, bentuklah tim yang benar-benar dapat mengakomodir kegiatan ini. Disamping itu bagi yang sudah kembali ke tanah air dan tidak melanjutkan lagi magang tersebut lakukanlah pembinaan kepada anak-anak itu, jangan biarkan mereka tidak jelas mau kemana, sementara mereka sudah punya modal untuk berusaha. Manfaatkan tenaga mereka yang sudah berpengalaman bekerja di Jepang selama tiga tahun itu, transfer ilmu mereka itu kepada generasi muda Tanah Datar, sehingga dapat memotivasi generasi muda kita untuk bekerja dan berusaha seperti mereka.
Untuk kedepannya Bupati Shadiq mengharapkan agar penerimaan calon tenaga kerja magang ke Jepang ini agar dilakukan transparan dan diumumkan di Website, bagi yang memenuhi persyaratan diterima dan di didik selama satu tahun di SMK 2 Batusangkar, dan tidak ada toleransi bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan. Mereka yang akan diberangkatkan nanti setelah melakukan pendidikan selama satu tahun minimal mereka sudah bisa berbahasa Jepang, mempunyai kepribadian yang baik, jujur dan memiliki skill. (Humas).