Pandemi Covid-19 membuat seluruh sektor terpengaruh. Sektor pariwisata salah satunya, merasakan dampak yang luar biasa. Gairah pariwisata turun drastis. Kebijakan penutupan objek wisata cegah penularan, membuat pelaku wisata tiarap. Ekonomi mereka terguncang.
Kini dengan adaptasi hidup baru, objek wisata kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Secara berangsur-angsur, sektor yang menjadi banyak tumpuan hidup banyak unsur ini sudah bisa sedikit bernafas lega.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial pun berpesan pariwisata harus hidup kembali dengan menunjukkan keberadaannya. Masyarakat butuh itu.
“Pelaku ekonomi kreatif tidak boleh berhenti berkreasi, terus berkarya dan gunakan pola-pola baru. Familiarkan show melalui virtual, buat konten-konten menarik, promosikan kreasi-kreasi itu kepada masyarakat sehingga nantinya ketika kondisi semakin baik, tentunya akan sangat bermanfaat,†ucap Novrial saat menyaksikan penampilan aksi para seniman pada Art Camp Festival yang digelar di Aua Sarumpun III Koto Tanah Datar, Jum’at (28/08/2020).
Lebih lanjut Novrial mengatakan upaya ini sangat penting untuk mempertahankan kreatifitas sekaligus menjaga rasa pariwisata Sumatera Barat yang masih tetap ada.
“Apa yang kita saksikan hari ini, sebuah hal yang luar biasa, karya-karya kreatif anak-anak Sumatera Barat seperti dari Pesisir Selatan, Pariaman, Lima Puluh Kota, Padang Panjang, dan lainnya melalui tari dan musik yang indah dibalut dengan pemandangan alam yang indah Aua Sarumpun, lengkap sudah,†sampainya lagi pada rangkaian acara Rakor Dinas Pariwisata se-Sumbar.
Kadis Parpora Tanah Datar Abdul Hakim di kesempatan itu juga mengakui sejak pandemi Covid-19 tidak ada pertunjukan seni di Tanah Datar.
“Tanah Datar sudah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif bidang pertunjukan seni pada akhir tahun 2018 lalu oleh Badan Ekonomi Kreatif RI. Namun bencana Covid-19 datang, sehingga banyak rencana tertunda. Mudah-mudahan ke depan kondisi semakin baik, sektor pariwisata bisa dikembangkan lagi,†ucapnya.
“Saat yang lain bicara sibuk Covid-19, kita di bidang pariwisata juga tidak mau kalah, yang dikampanyekan adalah objek wisata harus menggunakan protokol kesehatan, agar tidak ada cluster baru di objek wisata,†pungkasnya. (Humas)
Komentar
Ada 0 komentar di postingan ini